Desa Wisata Cirendeu
![]() |
Desa Wisata Cirendeu
“Teu Nyawah Asal Boga Pare, Teu Boga Pare Asal Boga Beas, Teu Boga Beas Asal Bisa Nyangu, Teu Nyangu Asal Dahar, Teu Dahar Asal Kuat”
Cireundeu berasal dari nama “pohon reundeu”, karena sebelumnya di kampung ini banyak sekali populasi pohon reundeu. pohon reundeu itu sendiri ialah pohon untuk bahan obat herbal. Maka dari itu kampung ini di sebut Kampung Cireundeu. Kampung Adat Cireundeu terletak di Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan. Sebagian besar penduduknya memeluk dan memegang teguh kepercayaan Sunda Wiwitan dan turut serta melestarikan budaya dan adat istiadat yang telah turun-temurun dari nenek moyang mereka.
(Gambar Luas Desa Cirendeu)
Mereka memiliki prinsip “Ngindung Ka Waktu, Mibapa Ka Jaman” arti kata dari “Ngindung Ka Waktu” ialah kita sebagai warga kampung adat memiliki cara, ciri dan keyakinan masing-masing. Sedangkan “Mibapa Ka Jaman” memiliki arti masyarakat Kampung Adat Cireundeu tidak melawan akan perubahan zaman akan tetapi mengikutinya seperti adanya teknologi, televisi, alat komunikasi berupa hand phone, dan penerangan. Masyarakat ini punya konsep kampung adat yang selalu diingat sejak zaman dulu, yaitu suatu daerah itu terbagi menjadi tiga bagian, yaitu:
- Leuweung Larangan (hutan terlarang) yaitu hutan yang tidak boleh ditebang pepohonannya karena bertujuan sebagai penyimpanan air untuk masyarakat adat Cireundeu khususnya.
- Leuweung Tutupan (hutan reboisasi) yaitu hutan yang digunakan untuk reboisasi, hutan tersebut dapat dipergunakan pepohonannya namun masyarakat harus menanam kembali dengan pohon yang baru. Luasnya mencapai 2 hingga 3 hektar.
- Leuweung Baladahan (hutan pertanian) yaitu hutan yang dapat digunakan untuk berkebun masyarakat adat Cireundeu. Biasanya ditanami oleh jagung, kacang tanah, singkon atau ketela, dan umbi-umbian.
Jika kamu dari setiabudi rute yang kamu tempuh kurang lebih satu jam, berikut rute jika kamu menggunakan transportasi umum :
1.Angkot jurusan Cimahi-Leuwi Panjang atau Cimahi-Stasiun Hall, kemudian turun dibawah jembatan Cimindi atau pertigaan Leuwigajah.
2. Lanjut dengan naik angkutan warna hijau-kuning dengan jurusan Cimindi-Cipatik turun dibunderan Leuwigajah.
3.Kemudian naik angkot berwarna biru langit dengan jurusan Cimahi-Leuwigajah-Cangkorah turun dipertigaan ke arah Cirendeu
4. Terakhir, naik angkutan umum (ojeg) hingga pintu gerbang kampung adat Cirendeu.
Gambar Rute Setiabudi-Desa Cirendeu
Kalau kamu berasal dari jakartapun aksesnya sangat mudah sekali hanya memerlukan waktu sekitar 2 jam saja, kamu bisa melewati jalan berikut :
1. Ikuti Jl. Raya Pantura/Jl. Tol Jakarta - Cikampekdan lanjutkan menuju Jl. Tol Cipularang ke Jl. HMS Mintareja Sarjana Hukum di Cimahi.
2. Ambil jalan keluar Jl. Tol Pasteur dari Jl. Tol Pasteur keluar menuju toll Baros 2
3. lalu ikuti jalan jalan kerkop dan belok kejalan saptadaya lalu anda sudah sampai gerbang kampung adat cirendeu
Gambar Rute Jakarta - Desa Cirendeu
Didesa Cirendeu ini, terdapat satu kegiatan rutin setiap tahunnya berupa festival syukuran atas hasil panan yang diberikan Yang Maha Kuasa. Festival ini biasanya diadakan pada penghunjung akhir tahun bulan Oktober atau November, festival ini pun sering dihadiri para pemerintah daerah bahkan sampai Menteri pariwisata loh!
Buat kamu jika tertarik ingin dating saya ada tips nya nih
1. Coba reservasi atau kontak lebih awal para pengurus desanya, untuk memesan homestay, makan dan kegiatan yang akan dilakukan.
2. Kalau kamu kesini mendadakpun orang disini ramah-ramah ko kamu akan diajak langsung bertemu kepala desa terlebih dahulu untuk booking homestay nya
3. bawa sunscreen! penting banget nih karna kalua mereka memanen singkong dikebun itu tidak memakai alas kaki loh
4. Membeli cemilan khas cirendeu! ini wajib banget karna bener bener enak lohh
cemilan nya itu berupa kue singkong, keripik, egg roll, dendeng dan banyak sekali ini terbuat dari singkong
Komentar
Posting Komentar